Pernah melihat mode C1, C2 dan C3 yang ada di bagian atas dari kamera
Canon EOS moderen? Mode ini hanya terdapat pada kamera
semi-profesional, 2 digit keatas. Misalnya : 50D, 7D, 5D, dll. Pada
tulisan ini saya menggunakan Canon EOS 40D saya sebagai contoh.
Menu C1-C3 ini sangat praktis. Kita dapat meregistrasikan apapun
(mulai dari menu, apperture-ISO-EV-White Balance, bahkan sampai dengan
mirror lock up, terang-gelap LCD, dll), semua jenis setting dapat di
save. Sehingga kapanpun kita bisa pilih menu C1 dan
voila semua
sudah disetting tinggal pakai. Tidak perlu lagi melakukan setting lama
sebelum memotret. Kasus klasik lain yang dapat dihindari adalah lupa
mengembalikan image quality dari JPEG small menjadi RAW, hanya karena
barusan memotret candid.
Cara melakukan setting menu ini sangat mudah. Tinggal lakukan setting
sesuai yang kita inginkan, apapun juga itu. Lalu masuk ke menu bagian
setup (warna kuning umumnya) dan tinggal register camera user setting.
Pilih register. Pilih nomor mode yang kita pilih, dan selesai. Sangat
mudah. Tapi mulai saat itu setiap kali kita memilih nomor custom mode
maka semua setting akan di load. Segera setelah kita keluar dari menu
custom mode setting dikembalikan lagi ke sebelumnya. Sangat praktis.
Saya sendiri membuat setting berdasarkan kejadian yang paling sering saya potret. Yaitu :
- Candid/family/friends photo :
untuk ini saya tidak butuh image quality misalnya RAW. Noise di ISO 800
buat 40d juga masih saya pertimbangkan ok. Sehingga buat mempermudah
saya gunakan AutoISO. Setting lain saya buat sehingga memungkinkan saya
memotret dengan optimal.
- General landscape :
seringkali apabila berkunjung / bepergian ke salah satu tempat saya
ingin memotret pemandangan yang ada. f8 dan ISO200 rasanya lebih tepat
untuk kasus ini, selain itu picture style saya set landscape.
- Serious landscape :
untuk yang ini saya pilih f16 (lebih dari ini kemungkinan lens
diffraction) dengan iso terendah di 100. Sedangkan white balance saya
pilih daylight karena saya kebanyakan memotret twilight yang membutuhkan
white balance ini. Sedangkan mirror lock up saya set bersama dengan
drive timer 2 secs untuk membantu proses pemotretan menggunakan tripod
dengan shake minimal. Saya juga mengubah review time dari biasanya cuma 8
secs menjadi HOLD. Sehingga saya bisa melihat langsung hasil pemotretan
segera setelah potret diambil.
Tentunya setting ini hanya “starting
setup”. Begitu saya dial C3 untuk pemotretan landscape serius misalnya,
saya masih bisa mengubah ISO menjadi ISO200 misalnya. Tetapi dengan
custom mode ini saya tidak perlu menghabiskan banyak waktu mengganti
setup setiap kali kondisi pemotretan berubah. Sangat membantu.
Setting yang saya buat diatas terinspirasi oleh KenRockwell di
websitesnya, tapi saya sesuaikan dengan gaya pemotretan saya + Canon EOS
40D yang saya miliki. Saya rasa anda juga harus memikirkannya dan
membuat mode anda sendiri.
Peralatan memang tidak serta merta membuat foto-mu menjadi indah.
Tapi memahami dan mampu mengoptimalkannya akan membantu memotret menjadi
lebih mudah, dan semoga mampu menangkap momen yang indah dengan teknik
yang anda miliki.